The employees at Kimia can be annoying, especially when one is not feeling very well. I wanted to get cold pills and some of those vitamin C tablets that dissolve in water.
Jadi, saya minta:
Aku mau vitamin C itu yang ditaruh dalam air.
Oh, ada yang lebih bagus, Pak. Ini.
The woman steers me to another aisle and hands me a bottle of pills.
Kenapa lehih bagus?
Karena pil-pil ini tidak akan ganggu perut bapak.
Oh ya? Berapa harganya?
Seratus lima puluh ribu.
Hah! Perut saya udah diganggu!
Eh?
Terlalu mahal, mbak. Aku mau yang ditaruh ...
Oh, ada lain, Pak. Promosi!
Another bottle of pills.
Berapa harganya?
Hanya seratus dua puluh ribu. Bagus ya Pak?
Tidak. Tidak bagus. Aku mau yang ditaruh dalam air. Rasanya seperti jeruk.
Tahu-tahu kecewa. Senyumnya lenyap.
Oke.
Berapa harganya?
Tiga puluh.
Yeah. More like it. I'm sorry, but honestly, I don't believe that vitamin C helps anything. I just like the fizzy tablets. And they taste good. And I'm sure that vitamin pills that cost more than 100000 rupiah would make me feel worse. 😐
Jadi, saya minta:
Aku mau vitamin C itu yang ditaruh dalam air.
Oh, ada yang lebih bagus, Pak. Ini.
The woman steers me to another aisle and hands me a bottle of pills.
Kenapa lehih bagus?
Karena pil-pil ini tidak akan ganggu perut bapak.
Oh ya? Berapa harganya?
Seratus lima puluh ribu.
Hah! Perut saya udah diganggu!
Eh?
Terlalu mahal, mbak. Aku mau yang ditaruh ...
Oh, ada lain, Pak. Promosi!
Another bottle of pills.
Berapa harganya?
Hanya seratus dua puluh ribu. Bagus ya Pak?
Tidak. Tidak bagus. Aku mau yang ditaruh dalam air. Rasanya seperti jeruk.
Tahu-tahu kecewa. Senyumnya lenyap.
Oke.
Berapa harganya?
Tiga puluh.
Yeah. More like it. I'm sorry, but honestly, I don't believe that vitamin C helps anything. I just like the fizzy tablets. And they taste good. And I'm sure that vitamin pills that cost more than 100000 rupiah would make me feel worse. 😐
No comments:
Post a Comment